Selasa, 03 April 2012

0 Khasiat Zaitun Menurut Islam


(ysalaam.blogspot.com) - ZAITUN, sungguh banyak sekali penyebutan Zaitun di dalam Al Qur’an, Allah Swt bersumpah dengan zaitun tersebut dalam firman Nya:"Demi pohon Tien dan Zaitun." (At-Tin 1-2), dan firmanNya dalam surat An-Nuur ayat 35 ,"Dinyalakan (dengan minyak) dari sebuah pohon yang diberkahi, (yaitu) zaitun yang tidak tumbuh di sebelah timurnya dan tidak pula disebelah baratnya, hampir-hampir minyaknya saja menerangi walaupun tidak disentuh api." Kemudian dalam surat Al Mukmin ayat 20, Allah Swt berfirman,”Dan pohon yang (tumbuh) keluar dari Tursina, yang (pohon zaitun) itu menghasilkan minyak dan menjadi kuat bagi orang-orang yang makan.”
Demikian pula didalam hadits Rasulullah Saw, beliau bersabda,"Hendaklah kalian menggunakan minyak zaitun sebagai lauk dan buatlah ia sebagai minyak oles, karena ia (minyak zaitun) berasal dari pohon yang diberkahi." (HR Abu Daud).
Para ulama juga banyak menyebutkan tentang keutamaan minyak zaitun dan manfaatnya yang sangat besar ditinjau dari sisi gizi dan pengobatan, seperti diantaranya Imam Ibnul Qoyyim Al jauziyah dalam kitabnya At Thibb An- Nabawiyah. Demikian pula dengan kedokteran modern sudah mengakui keunggulan minyak zaitun untuk pengobatan, diantaranya :
  1. DR Scoot Grandy dari Universitas Texas dan DR Satsoon dari Universitas  California, keduanya mengadakan penelitian tentang menurunnya jumlah penderita penyakit liver pada sebuah daerah yang masyarakatnya menjadikan minyak zaitun sebagai campuran makanan.
  2. Tanggal 21 April 1997 diselenggarakan pertemuan ilmiah di Roma yang dihadiri pakar medis, mereka mengupas dan mengeluarkan keputusan penting tentang minyak zaitun, dalam siaran persnya mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi serangan penyakit arteriole (saluran darah kecil di hepar/liver dan menghambat naiknya kolesterol darah), tekanan darah dan diabetes sebagaimana ia melindungi dari serangan sebagian penyakit kanker.
  3. Minyak zaitun dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap kolesterol yang bermanfaat, sehingga organ hati dan jantung akan terjaga serta rusaknya urat dalam tubuh.
  4. Prof. Asman dari Universitas Monster, Jerman, memaparkan bahwa kebiasaan menggunakan minyak zaitun memberikan peluang cukup besar untuk dapat melindungi diri dari sejumlah serangan kanker; kangker usus besar, rahim, indung telur.
  5. Archieves of Internal Medicine, edisi Agustus 1998 menegaskan bahwa kebiasaan mengkonsumsi satu sendok makan zaitun setiap hari, memungkinkan untuk dapat mengurangi terkena kanker payudara hingga 45%.
  6. Dan masih banyak penelitian medis kedokteran moden lainnya yang telah secara ilmiah terbukti mampu mencegah dan mengobati beragam penyakit.
Rahasia dan Manfaat Minyak Zaitun
Nabi Muhammad Saw, telah berpesan agar kita mengkonsumsi dan memakai zaitun sebagai minyak. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada enam belas pakar kedokteran paling tersohor di dunia berkumpul di Roma, pada tanggal 21 April 1997 M, untuk menerbitkan beberapa pengarahan dan keputusan bersama tentang tema “Minyak Zaitun dan Nutrisi Laut Putih Tengah”.
Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun bisa memberikan andil melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, kenaikan tekanan darah, serta sakit diabetes dan obesitas, disamping minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.


Minyak Zaitun Mengurangi Kolesterol Berbahaya
Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyisakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Terjadinya Penyumbatan (Trombosis) dan Penebalan (Arteriosklerosis) Pembuluh Darah
Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan pada bulan Desember tahun 1999 M di Majalah AMJ CLIN NUTRL para peneliti menyatakan, bahwa nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negatif lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengurangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung


Minyak Zaitun Menurunkan Angka Kematian
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Lanst yang terkenal pada 20 Desember 1999 M, menunjukkan bahwa negara paling miskin di Eropa, yaitu Albania, yang berpenduduk muslim, memiliki keistimewaan sedikitnya angka kematian di sana. Angka kematian di Albania dikalangan pria adalah 41 orang dari setiap 100.000 orang, separuh dari keadaan di Britania. Hal itu dipengaruhi oleh konsumsi minyak zaitun dalam makanan para penduduk Albania.


Minyak Zaitun Mengurangi Pemakaian Obat-obatan Penurun Tekanan Darah Tinggi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Aldovaroro di Universitas Napoli, Italia dan dipublikasikan dalam Majalah Archives of Internal Medicine, tanggal 27 Maret 2000 M, telah diadakan studi terhadap 32 pasien yang terkena penyakit tekanan darah tinggi dan mereka itu mengkonsumsi obat-obatan untuk darah tinggi.
Hasil studi menunjukkan penurunan tekanan darah dalam kadar 7 poin dikalangan mereka yang mengkonsumsi minyak zaitun.


Minyak Zaitun Mengurangi Serangan Kanker
Para peneliti menyatakan bahwa sebab menurunnya rasio kematian akibat serangan kanker di Laut Putih Tengah adalah karena makanan penduduk negeri tersebut mengandung minyak zaitun sebagai sumber utama lemak, disamping mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, dan kol.


Minyak Zaitun Mencegah Timbulnya Kanker
Profesor Asman, Ketua Akademi Studi Arteriosclerosis di Universitas Monstar, Jerman, dia merupakan peneliti paling menonjol di dunia di bidang kedokteran dan arteriosclerosis, ia berkata,"Pengkonsumsian minyak zaitun bisa melindungi tubuh dari serangan sejumlah kanker lainnya, diantaranya kanker colon, kanker rahim, kanker ovarium, sekalipun jumlah studi ini masih terlalu minim."


Minyak Zaitun dan Kanker Payudara
Sebuah studi yang dipublikasikan di bulan November 1995 dan dilakukan terhadap 2.564 wanita yang terkena kanker payudara, menegaskan bahwa ada korelasi terbalik antara kemungkinan terjadinya kanker payudara dengan pengkonsumsian minyak zaitun, dan bahwa banyak mengkonsumsi minyak zaitun memberikan andil dalam melindungi seseorang dari serangan kanker payudara.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Majalah Archives of Internal Medicine edisi Agustus 1998 M menegaskan bahwa pengkonsumsian sesendok makan minyak zaitun setiap hari bisa mengurangi bahaya terjadinya kanker payudara sampai pada kadar 45%.


Minyak Zaitun dan Kanker Rahim
Majalah Kanker Britania mempublikasikan di bulan Mei 1996 M sebuah studi yang dilakukan terhadap 145 wanita Yunani yang terkena kanker rahim. Para peneliti mengkorelasikan antara wanita-wanita yang terkena kanker rahim tersebut dengan wanita-wanita yang banyak mengkonsumsi minyak zaitun. Ternyata, para wanita yang mengkonsumsi minyak zaitun lebih sedikit yang terkena kanker rahim. Dimana kemungkinan terjadinya kanker pada mereka turun sampai 26%.


Minyak Zaitun dan Kanker Lambung
Sejumlah studi ilmiah modern menunjukkan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun secara teratur bisa mengurangi terjadinya kanker lambung. Tapi masih diperlukan berbagai studi ilmiah lanjutan mengenai hal ini.


Minyak Zaitun dan Kanker Colon
Ada juga beberapa studi yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan minyak zaitun, memainkan peran penting dalam melindungi tubuh dari serangan kanker colon.


Minyak Zaitun dan Kanker Kulit (Melanoma)
Majalah Dertmatdogg Times edisi bulan Agustus 2000 M menyebutkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa menggunakan minyak zaitun setelah renang sebagai krim kulit dan berjemur, akan melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma).


Minyak Zaitun Mengurangi Timbulnya Tukak Lambung
Dr. Samût, dari Universitas Harvard Amerika, menyampaikan sebuah studi di Kongres Terakhir Organisasi Penyakit Sistem Pencernaan Amerika yang diadakan pada bulan Oktober 2000 M. Dr. Samût menegaskan bahwa gizi yang terkandung dalam minyak zaitun bisa memiliki pengaruh positif dalam melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi timbulnya penyakit tukak lambung.


Minyak Zaitun Berkhasiat Seperti ASI
Dalam sebuah studi modern yang dipublikasikan di bulan Februari 1996 M di Universitas Barcelona, Spanyol, yang dilakukan terhadap empat puluh wanita yang menyusui, diambil sampel ASI dari mereka. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan lemak yang terkandung didalam ASI termasuk jenis lemak yang berantai tunggal. Jenis lemak ini dikategorikan sebagai lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia, dan itulah jenis lemak yang terkenal terdapat dalam minyak zaitun.


Minyak Zaitun Mengurangi Peradangan Sendi
Majalah AMJ CLIN NUTR edisi November 1999 M, mempu-blikasikan sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 145 pasien pengidap sakit persendian semacam arthritis di Yunani Utara. Mereka dikorelasikan dengan 108 orang yang sehat. Dalam penelitian ini terlihat bahwa pengkonsumsian minyak zaitun bisa memberikan andil dalam melindungi tubuh dari terjadinya penyakit ini.


Minyak Zaitun Membunuh Kutu Kepala
Beberapa studi yang dilakukan di beberapa Universitas dan Akademi di Amerika, tentang kutu kepala, menunjukkan bahwa penggunaan minyak zaitun sebagai minyak rambut yang terkena kutu, dalam beberapa jam saja bisa membunuh kutu yang ada di kepala.


Minyak zaitun Mencegah Penyakit Radang Usus Besar
Konferensi Digestive Disease Week di New Orleans tahun 2010, para ahli di Inggris mengindikasikan bahwa peningkatan konsumsi minyak zaitun dapat menekan resiko mengidap ulcerative colitis atau penyakit akibat radang usus besar. Radang usus besar adalah penyakit radang isi perut yang mengakibatkan bisul di saluran dubur dan usus besar, sehingga mengakibatkan nyeri di dalam perut, diare dan hilangnya berat badan.
"Minyak zaitun tampaknya membantu mencegah perkembangan radang usus besar dengan cara mengeblok bahan kimia di usus besar yang menambah parah radang  pada penyakit tersebut," kata pemimpin studi itu Dr. Andrew Hart. "Kami memperkirakan bahwa sekitar separuh kasus radang usus besar dapat dicegah jika Minyak Zaitun dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak. Dua-sampai-tiga sendok makan minyak zaitun per hari akan memiliki dampak melindungi,"

1 HASIL PENELITIAN TENTANG HADIST NABI SAW MENGENAI HABBATUSSAUDA

(ysalaam.blogspot.com) - Rasululloh SAW telah menganjurkan kepada kita menggunakan Habbatussauda “Sesungguhnya di dalam habbatussauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian” (HR. Bukhori 5688/ Fathul Baari X/143 & Muslim 2215) Para dokter dan ilmuwan mengakui kemanjuran habbatussauda setelah dilakukan penelitian secara empiris maupun uji klinis

Tumbuhan nigella sativa termasuk dalam tumbuhan kala. Nama-nama lain tumbuhan ini adalah habbatus sauda’/habbatussauda, kurowiyatus sauda’, black cumin, syuniz, kala jaji kalduroh, jiroka, kaz, dan karazna.
Habbatus sauda banyak digunakan di negara-negara Timur Tengah dan Timur Jauh- sebagai pengobatan alami sejak lebih dari dua tahun lalu-. Pada tahun 1959, telah berhasil diproduksi eks-trak berupa minyak habbatus sauda’ yang pertama kali oleh Dachoni dan kawan-kawannya.
Biji habbatus sauda mengandung 40% minyak taksiri dan 1,4% minyak asiri, lima belas jenis asam amino, protein, kalsium, besi, sodium, potasium. Kandungan aktifnya yang paling penting adalah thymoquinone [TQ], dithymouinone [DTQ], thymohydroquimone [THQ], dan thymol [THY]. Peran habbatus sauda dalam sistem kekebalan alami belum diketahui secara jelas sampai tahun 1986 M, kecuali melalui beberapa riset yang dilakukan oleh Dr. Alqodi dan kawan-kawannya di Amerika Serikat. Setelah itu, berturut-turut diadakan beberapa riset di berbagai negara dalam berbagai aspek menyangkut tumbuhan ini. Namun, yang paling penting dari riset-riset tersebut ada-lah pengaruh habbatus sauda terhadap sistem kekebalan. Insyaa’ Allah, beliau [penulis] akan memaparkan riset-riset tersebut melalui tulisan Dr. Ahmad Alqodi, kemidian beberapa tulisan aplikatif yang ditulis sesudah itu dan menguatkan hasil-hasil risetnya.

Dr. Ahmad Alqodi dan kawan-kawannya di Amerika Serikat telah melakukan riset tentang pengaruh habbatus sauda’ terhadap sistem kekebalan tubuh manusia. Riset tersebut dilakukan melalui dua penelitian. Penelitian pertama menghasilkan beberapa kesimpulan berikut ini:

1. Riset pertama, pertambahan sel-sel limfosit Th [sel T pembantu] dibandingkan dengan sel-sel limfosit Ts [sel T penghancur] dengan perbandingan 55 %, pertambahan proporsional aktivitas sel-sel pembunuh [killer cells] alami dengan perbandingan 30 %.

Kajian tersebut diulang sekali lagi oleh kelompok sukarelawan kedua, hal itu dikarenakan para sukarelawan dalam riset pertama terperangkap dalam tekanan yang mempengaruhi [tekanan individual maupun ekonomi], serta tekanan-tekanan yang terkait dengan pekerjaan selama masa riset, karena faktor tekanan tersebut sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan.

2. Riset kedua dilakukan terhadap delepan belas sukarelawan yang memiliki indikasi kesehatan prima. Para sukarelawan dibagi menjadi dua kelompok, yakni satu kelompok mengkonsumsi habbatus sauda’ dengan takaran 1 gram, dua kali dalam sehari, sedangkan satu kelompok pembanding mengkonsumsi activated carbon sebagai pengganti dari habbatus sauda’ tersebut selama empet pekan. Bubuk biji habbatus sauda’ di masukkan ke dalam kapsul-kapsul yang sama persis dengan bubuk carbon.

Melalui riset ini, diperoleh kesimpulan bahwa habbatus sauda berpengaruh menguatkan fungsi-fungsi kekebalan; di mana kadar sel limfosit Th bertambah dibanding sel limfosit Ts dengan perbandingan rata-rata 72 %, dan terjadi perbaikan aktivitas sel pembunuh alami dengan perbandingan rata-rata 74 %.
Adapun pada kelompok penbanding, yaitu yang tidak memakai habbatus sauda, hanya terjadi pengurangan 7 % sel limfosit Th dibandingkan dengan sel limfosit Ts, terjadi perbaik-an 42 % aktivitas sel pembunuh alami. Di simpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh kemam-puan nutrisi alami untuk menciptakan pengaruh dalam menguatkan kekebalan setelah car-bon menyerap partikel-partikel kimiawi yang beracun dalam makanan yang dicerna dan minuman.

3. Berbagai hasil riset modern juga menguatkan hasil-hasil riset yang dilakukan oleh Alqodi, di antaranya

1. Majalah Mana’ah Dawa’iyah, edisi Agustus 1995 M – M [10] Mempublikasikan hasil riset tentang pengaruh habbatus sauda terhadap sel-sel limfoid [limfosit] penghancur sel-sel kanker manusia di luar jaringan tubuh, dan terhadap proses pemakanan sel [fagositosis] sel-sel darah putih berinti banyak.

Riset tersebut menguatkan pengaruh dan rangsangan yang ditimbulkan oleh ekstrak habbatus sauda terhadap reaksi sel-sel limphoid spesifik terhadap sel-sel kanker. Riset tersebut juga menguatkan bahwa ekstrak habbatus sauda’ menambah produksi bebera-pa sarana kekebalan interleukin dari sel-sel limphoid manusia, ketika sel-sel tersebut ditanam da dalam sel-sel kanker seperti di muka, tanpa ditambahkannya pengaktif-pengaktif lainnya.
Riset tersebut juga membuktikan bahwa habbatus sauda’ meningkatkan pengeluaran interleukin tipe 1-beta, yang berarti ia berpengaruh mengaktifkan sel-sel pemakan.

2. Majalah Mana’ah Dawa’iyyah juga mempublikasikan pada edisi 2000 M – M [11] sebuah penelitian tentang pengaruh kuratif minyak habbatus sauda’ terhadap infeksi cytomegalovirus [CMV] di dalam tubuh tikus, di mana minyak habbatus sauda’ diujicoba-kan sebagai antivirus, kemudian kekebalan yang diperoleh diukur segera setelah terjadinya infeksi virus, dengan cara mengidentifikasi sel-sel pembunuh alami dan sel-sel makrofaga dan proses fagositosis. Setelah tikus-tikus percobaan diberi minyak habbatus sauda’, didapati proses penghambatan yang nyata terhadap rata-rata pertumbuhan virus di dalam hati dan limpa hingga tiga hari setelah infeksi. Sebaliknya, rata-rata anti-bodi meningkat di dalam plasma darah, padahal jumlah maupun aktifitas sel-sel pembu-nuh alami menurun pada hari ketiga setelah infeksi, hanya saja terjadi peningkatan jumlah sel T pembantu [Th]. Pada hari kesepuluh setelah infeksi, tidak bisa lagi di identi-fikasi sama sekali berapa kadar keberadaan virus di dalam hati dan limpa, semantara virus tersebut didapati dengan jelas di kelompok pembanding.

3. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa minyak habbatus sauda memiliki karakteristik anti cytomegalovirus, diukur melalui peningkatan fungsi dan jumlah sel Th + cd 4 dan bertambahnya makrofaga, keaktipan proses fagositosis, serta bertambahnya produksi interferon tipe gama dalam plasma darah.

4. Majalah Kanker Eropa dalam edisi Oktober 1999 M – M [12] mempublikasikan sebuah artikel tentang pengaruh-pengaruh formula thymosinon terhadap kanker lambung pada tikus. Artikel tersebut membuktikan bahwa minyak-minyak asiri dalam biji habbatus sau-da’ dianggap sebagai faktor kimiawi yang kuat dan kuratif terhadap kanker lambung. Penyebabnya diduga adalah karena minyak-minyak tersebut berpengaruh melawan oksidasi dan infeksi.

5. Majalah Riset Anti Kanker edisi Mei 1998 M – M [12] telah mempublikasikan sebuah artikel tentang ekstrak habbatus sauda’ sebagai anti kanker. Riset membuktikan bahwa unsur thymoquinone berpengaruh menghancurkan berbagai jenis sel kanker manusia.

6. Majalah Athno Medicine juga mempublikasikan pada edisi April 2000 M – M [14] sebu-ah praktis lainnya tentang pengaruh-pengaruh racun dan kekebalan pada ekstrak etha-nol pada biji habbatus sauda’. Terbukti bahwa ia memiliki pengaruh racun yang kuat terhadap sebagian sel kanker serta pengaruh dan daya rangsang yang kuat terhadap ke-kebalan seluler.

7. Majalah Athno Medicine dalam edisi November 1999 M – M [15] mempublikasikan satu artikel tentang pengaruh thymocinon terhadap Sindroma Fanconi dan aktivitas sel-sel kanker dalam tikus. Riset membuktikan bahwa struktur yang ada dalam habbatus sauda’ mengandung akticitas yang nyata sebagai anti tumor.

8. Majalah Tanaman Obat edisi Februari 1995 M – M [16] mempublikasikan sebuah artikel tentang pengaruh minyak habbatus sauda’ takasiri dan unsur thymocinon terhadap butiran-butiran darah putih dan oksidasi permukaan lemak di berbagai selaput dalam. Terbukti dari riset yang diadakan bahwa penggunaan habbatus sauda’ dan produk hab-batus sauda’ yang populer itu tepat untuk mengobati rheumatisme dan berbagai infeksi terkait.

Terbukti pula bahwa formula nigellon memiliki pengaruh sedang dan pelan terhadap dikeluarkannya histamin dari sel-sel plasma dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh majalah Alergi, edisi Maret 1999 M – M [17].

9. Majalah Kanker edisi 1992 M – M [18] mempublikasikan sebuah riset tentang karakteris-tik anti kanker pada biji habbatus sauda’. Telah dilakukan penelitian terhadap sel-sel cancroid penyebab hydrocephalus Ehrlich ascites carcinoma [EAC], Dalton’s Limphonia Ascites [DLA] Cless an s-180 asrcoma 180.

10. Pertumbuhan kanker ini berhenti sama sekali di dalam tubuh binatang-binatang perco-baan dengan disebabkan oleh zat-zat aktif yang ada di dalam biji habbatus sauda’, dan sangat diyakini bahwa tingkat pengaruh tersebut mencapai DNA [Deoksiri –bonukleat].

11. Majalah Athno Medicine edisi Februai 2002 M – M [19] mempublikasikan sebuah peneli-tian tentang pengaruh minyak habbatus sauda’ terhada cirrhosis yang terjadi akibat bil-harziasis usus di dalam tikus. Penelitian tersebut menguatkan bahwa minyak tersebut memiliki pengaruh anti penghancuran sel-sel hati sebagai akibat infeksi cacing bilharzia; enzim-enzim hati mengalami perbaikan secara mencolok, bisul infeksi dengan telur caci-ng mengempis, yang berarti bisa jadi minyak habbatus sauda’ memiliki peran penekan terhadap berbagai perubahan yang ditimbulkan oleh infeksi cacing filaria usus. Para peneliti menyebutkan bahwa perbaikan ini secara parsial bisa diduga disebabkan oleh terjadinya perbaikan sistem kekebalan dan pengaruh antioksidan yang terkandung di dalam minyak ini.

12. Majalah Athno Medicine edisi September 1991 M – M [19] mempublikasikan sebuah penelitian tentang pengaruh anti-mikroba yang terkandung dalam biji habbatus sauda’. Dari penelitia itu diperoleh kesimpulan bahwa habbatus sauda berpengaruh dalam menghambat perkembangan bakteri-bakteri gram positif, seperti bakteri Staphylococcus , di mana jenisnya yang paling berbahaya dibunuh di bawah kulit ketika diobati dengan diinjeksi ekstrak habbatus sauda’. Ia juga berpengaruh langsung terhadap sejumlah bak-teri gram negatif atau meningkatkan khasiat beberapa jenis antibiotik.

13. Ada beberapa penelitian yang mendukung adanya pengaruh anti bakteri di dalam ekst-rak habbatus sauda’, khususnya bakteri-bakteri gram positif.

14. Masih banyak penelitian lain yang dipublikasikan dalam majalah-majalah lain.